Selasa, 08 Februari 2011

patah hati

Ketika semuanya menjadi abu2 dikala malam yang menjadi saksi., q merasa hidup ini memang sudah diatur. Hati ini kelu oleh penderitaan yang sebenarnya kubuat sendiri, terkadang aku tak tahu harus berbuat apa. Apa diri ini yang selalu merasakan sakit sehingga terbentuk dinding yang cukup tebal untuk merasa?? Tapi semuanya tak terlihat jelas..

Ketika aku ingin menjadi diriku sendiri, ada saja yang menyerang ku dari belakang, entah apakah ini menjadi dilema.. semuanya terenggut!! Apa yang kusuka diambil, apa yang menjadi kemauanku terenggut!! Memang tidak secara paksa. Akhirnya ku memutuskan untuk menjauh, karena diri ini belum mampu menahan gejolaknya. Serasa sakit sekali. Pikiranku kalut tak terkira.harus ku apakan ini. Bagaimana diakhir nanti??? Apa harus terputus tali silaturahmi yang telah lama meregang?? Q tak mau. Bukan itu maksudqu. Tolong q. Tolong mengerti q sedikit saja. Atau mungkin q yang terlalu egois untuk mu sehingga kau menghindar bahkan memilih dia?? Hanya Alloh yang tau kegalauan hatiku. Q tak mau semuanya mulai tersirat, padahal sesungguhnya qadar itu belum ada..

Biarkan ini tersimpan, mulai dari sekarang dan untuk selamanya. Ku ikhlaskan semuanya. Inilah pelajaran yang mungkin harus ku selesaikan, menghadapi semuanya dengan kemantapan dan hati yang lapang. Tak lagi memikirkan dia ataupun hal-hal yang belum menjadi ukuranku saat ini. Biar waktu yang membimbing jasadku, biar ikhtiar dan doaku yang menjawab semuanya...

“catatan hati ini sebenarnya sudah tersimpan sangat lama, ketika dia memilih dia.. pikiranku tersungkur, tapi sekarang sudah sedikit bangkit dan melupakan hal itu. Q tak mau menjadi penyakit dalam diriku. Sudah banyak bekas yang tertoreh untuk masalah2 lain,, bismillah kumantapkan niatku mulai dari sekarang.. “