Minggu, 04 Juli 2010

pikir-pikir desainer vs pasar

Permasalahan : berakibat pada sikap individual, efisiensi ekonomi industri sehingga pasar itu sangat ditentukan oleh hal-hal tersebut. Persoalannya adalah di dalam industri kreatif “kreatif man” ketika harus berhadapan dengan atau kepentingan pasar apa yang harus kita sikapi atau bagaimana kita harus bersikap supaya cara itu bisa dilaksanakan tapi tidak mengorbankan kreatifitas dan kualitas produksi ?
Clue :
- Era modern, sikap individual, efisiensi ekonomi industri (penentu pasar)
- Kreatif man : antara kepentingan pasar vs kreatifitas dan kualitas produksi
- Solusi penyingkronan keduanya tetap megikuti pesanan pasar tapi tidak mengorbankan kedua hal tersebut.
Inti arah gagasan :
1. Punya ide baru yang terus mengalir adalah sangat penting. Ide-ide baru adalah darah kehidupan bisnis kita. Oleh karena itu, penting untuk mendorong kreatifitas menjadi benar-benar inovatif.
2. Pengejaran atau penyelesaian target yang telah disesuaikan dengan brain storm yang telah dibuat untuk pengangkatan ide kreatif. Permintaan pasar yang terkadang menekan para kreator, sehingga mematikan ide kreatif yang telah dimunculkan.
3. Memang para klien biasanya meminta hal-hal yang tidak masuk akal dan parahnya mereka terlalu berkomitmen pada hal kebiasaan.
4. Para desainer terkadang memunculkan ide-ide gila mereka, sebenarnya mereka yang memiliki style sendiri adalah mereka yang memiliki cakram-cakram yang belum dapat diterima di lingkungan secara umum.
5. Perbedaan itu kadang diterima kadang tidak, soalnya tidak semua klien menerima hal-hal baru yang berbeda, mereka lebih berjaga-jaga pada trend yang sudah ada di pasaran.
Seorang kreatif man khususnya desainer berusaha untuk menciptakan sebuah brand personality untuk membentuk sebuah daya jual. Kita harus menciptakan sedikit demi sedikit suasana yang membuat seorang klien akan menerima keputusan seorang kreator. Apapun keputusan yang diperoleh akan menjadikan klien percaya bahwa karya itu suatu saat akan menjadi terkenal dan dapat membranding produk tersebut menjadi produk yang tetap menjaga kualitas dan keunggulan produk tersebut.
Target pasar yang harus dicapai itu boleh tapi ikut campurnya seorang klien hanya berkisar 25% dari hasil karya yang telah dibuat. Memang klien yang memberi modal terhadap trealisasinya suatu karya tapi seorang desainer biasanya lebih tahu mana karya yang efektif untuk sebuah produk yang digunakan untuk promosi.
Misalnya untuk desain grafis haruslah bisa menjalankan fungsi sosialnya, harus lebih dekat dan memahami kebutuhan masyarakat, lebih komunikatif, lebih membumi, dan lebih bermanfaat. Itulah poin penting yang harus dilakukan dalam pergerakan pada setiap industri kreatif. Dalam banyak tulisan dan buku-buku desain, sering disebutkan bahwa esensi dari desain adalah untuk membuat hidup masyarakat, yaitu membantu kehidupan pengguna desain menjadi lebih baik. Pada kenyataannya, desain grafis justru menjadi perantara dan calon pembeli.
Desain rafis lahir dari keahlian para seniman yang menciptakan pesan-pesan visual yang mampu menginformasikan ketersediaan sebuah produk untuk dapat dibeli oleh konsumennya.pesan tersebut tidak hanya menginformasikan tapi juga mempersuasikan seseorang untuk membeli barang yang ditawarkan.
Sebuah perlawanan ketika kuasa modal atas profesi desain memunculkan keresahan desainer grafis. Menjadikannya sebuah ujung tombak kapitalisme, melainkan keinginan untuk menawarkan upaya pembalikan prioritas kerja agar tidak sekedar terjebak pada komunikasi untuk menjual komoditi semata, tapi juga membangun komunikasi yang lebih manusiawi, bermakna, dan abadi.
Ada beberapa pilihan jalan bagi para desainer grafis adalah bertanggung jawab mutlak pada mereka yang membayar jasa sesuai dengan perjanjian, apapun tugasnya, atau bertanggungjawab secara etis terhadap masyarakat pengguna selain pada klien dalam proses merancang medium komunikasi visual yang bersifat komersial sekalipun, alasannya merancang untuk menjual suatu produk tapi rancanglah tanpa melupakan tanggung jawab sosial. Atau mendirikan lembaga khusus mendesainkan masyarakat kecil tapi biasanya ini tidak bertahan lama karena lebih besar pasak. Mungkin juga bisa dengan pembalikan prioritas dengan menyempatkan mendesain yang memiliki makna kekal bagi kemanusiaan. Yang terakhir adalah perubahan pola pikir untuk lebih mengunggulkan kemanusiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hidup Gambrul... Leave comment, here. OK